Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu hal yang penting guna mengembangkan keterampilan dan tingkat kecerdasan anak-anak yang belum masuk sekolah.
Untuk meningkatkan pelaksanaan pendidikan bagi anak-anak yang masih usia dini maka diharapkan aktivitas Bina Keluarga Balita Kesiapan Anak Sekolah (BKB-Kemas) di setiap desa terus digiatkan, menurut kepala UPT Puskesmas Curug pada pertemuan ketua / pengelola Paud/BKB Kemas/ Kelompok Bermain se- Kecamatan Curug Kota Serang tadi siang tanggal 03 Maret 2012 di aula Puskesmas kecamatan Curug, yang dihadiri para pengurus ketua/pengelola Paud/BKB Kemas/ Kelompok Bermain se- Kecamatan Curug Kota Serang.
Untuk meningkatkan pelaksanaan pendidikan bagi anak-anak yang masih usia dini maka diharapkan aktivitas Bina Keluarga Balita Kesiapan Anak Sekolah (BKB-Kemas) di setiap desa terus digiatkan, menurut kepala UPT Puskesmas Curug pada pertemuan ketua / pengelola Paud/BKB Kemas/ Kelompok Bermain se- Kecamatan Curug Kota Serang tadi siang tanggal 03 Maret 2012 di aula Puskesmas kecamatan Curug, yang dihadiri para pengurus ketua/pengelola Paud/BKB Kemas/ Kelompok Bermain se- Kecamatan Curug Kota Serang.
Perlu diketahui bahwa di Kecamatan Curug Kota Serang ini terdapat:
BKB KEMAS : 14 buah
Kelompok Bermain : 2 buah
PAUD : 13 buah
Dengan Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini
Infant (0-1 tahun)
Toddler (2-3 tahun)
Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
Bina keluarga balita adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW. (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Tahun 2006)
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita. (http://djoenfhgova86.blogspot.com/2008/10/peraturan-walikota-nomor-20-tahun-2008.html )
Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau anak balita. Untuk memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan keluarga Balita (Bawah Usia Lima Tahun), seluruh jajaran pembangunan, termasuk kekuatan keluarga yang tergabung dalam POSDAYA, diarahkan agar setiap keluarga memberi prioritas yang tinggi terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak balitanya. Orang tua dalam POSDAYA dapat disiapkan untuk menyegarkan kembali Gerakan Bina Keluarga Balita (BKB), sebagai gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan atau kecacatan dan akhirnya menyiapkan anak balitanya siap sekolah bersama anak-anak lain.
Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau anak balita. Untuk memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan keluarga Balita (Bawah Usia Lima Tahun), seluruh jajaran pembangunan, termasuk kekuatan keluarga yang tergabung dalam POSDAYA, diarahkan agar setiap keluarga memberi prioritas yang tinggi terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak balitanya. Orang tua dalam POSDAYA dapat disiapkan untuk menyegarkan kembali Gerakan Bina Keluarga Balita (BKB), sebagai gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan atau kecacatan dan akhirnya menyiapkan anak balitanya siap sekolah bersama anak-anak lain.
Kelompok bermain (bahasa Inggris: playgroup) merupakan satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia di bawah lima tahun. Kelompok bermain umumnya beroperasi sampai siang hari saja, dan memiliki staf suster anak atau sukarelawan. Kelompok bermain dipercaya dapat memberikan stimulasi yang baik untuk mengembangkan intelegensi, kemampuan sosial, dan kematangan motorik anak.
Berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa benarlah kiranya jika pengelolaan BKB,Kelompok Bermain dan PAUD tidak bisa lepas dari campur tangan petugas kesehatan. Agar senantiasa kondisi kesehatan siswa/siswi baik BKB, Kelompok bermain maupun PAUD dapat terpantau dengan baik, termasuk kesehatan gigi mereka.
Petugas gizi juga harus ikut andil untuk dapat memantau perkembangan gizi balita yang ada di BKB, Kelompok bermain maupun PAUD tersebut. Dan melalui form ini juga promosi kesehatan dapat dilakukan melalui kegiatan PHBS dalam keluarga Balita, tidak hanya itu, serangkaian pemeriksaan laboraturium juga dapat dilaksanakan untuk menjaring kondisi-kondisi kesehatan tertentu yang dapat mempengaruhi kondisi tumbuh kembang anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar