>>KONSEP
PUSKESMAS PERKOTAAN
DI KOTA SERANG <<
Kota Serang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Banten yang juga merupakan Ibukota Provinsi Banten. Wilayah Kota Serang secara geografis terdiri dari daratan, perbukitan dan lautan.
Apabila memakai
koordinat system UTM ( Universal Transfer Mercator ) zone 48 wilayah kota
serang terletak pada koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 m dari Barat kr
Timur dan 9.337.725 m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Selatan. Jarak
terpanjang menurut garis lurus dari Utara Ke Selatan adalah sekitar 21,7 km dan
jarak terpanjang dari Barat Ke Ti8mur adalah sekitar 20 Km. Batas Wilayah Kota
Serang mencakup yaitu :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Banten .
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang, Kecamatan Ciruas, kecamatan Kragilan Kabupaten Serang.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Pabuaran, Kecamatan Waringin Kurung dan Kecamatan Kramatwaktu Kabupaten Serang.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan KecamatanCikeusal. Kecamatan Petir dan KecamatanBaros Kabupaten Serang.
Kota Serang yang
merupakan Ibukota Provinsi Banten terletak pada posisi yang sentral dan
strategis karena berada di jalur utama penghubung lintas jawa – Merak serta
dilintasi jalur Kereta Api Lintas Jakarta – Merak. Jarak Kota Serang hanya
lebih kurang 75 km ke Jakarta Ibukota Negara yang telah dihubungkan dengan
jalan bebas hambatan ( Jalan Tol Jakarta Merak ).
Luas Wilayah Kota
Serang Secara Administratif tercatat 26.439 ha yang terdiri dari 6 ( Enam )
Kecamatan, 20 ( Dua Puluh ) Kelurahan dan 46 ( Empat Puluh Enam ) Desa. Dari
gambaran tersebut jelas bahwa Kota Serang adalah wilayah perkotaan yang
cukup banyak memiliki masalah-masalah yang berkaitan dengan penduduk perkotaan.
Pembangunan Kesehatan
di Kota Serang diharapkan mengarah pada peningkatan upaya Promotif dan
Preventif dengan tidak mengenyampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Dalam perkembangannya,
Puskesmas telah berhasil memberikan kontribusi yang sangat berarti untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seperti yang ditunjukkan dalam
penurunan angka kematian dan angka kesakitan secara bermakna dalam 3 dasawarsa
terakhir.
Sayangnya disamping
keberhasilan yang telah dicapai tersebut, Puskesmas masih mengahadapi berbagai
permasalahan, yang tidak saja berkaitan dengan beban kegiatan pokok yang
terlalu banyak yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat, tetapi juga masalah-masalah lain yang terkait dengan rendahnya
kemampuan Puskesmas untuk menghadapi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu, sehingga kinerja Puskesmas menurun tajam dan
mengakibatkan citra Puskesmas semakin terpuruk.
Tuntutan globalisasi,
arus informasi yang kuat dan cepat, perubahan kebijakan sentralistik menjadi
desentralistik, perubahan paradigma dalam pembangunan kesehatan mengharuskan
kebijakan Puskesmas dirumuskan kembali agar dapat diwujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, efektif, efisien, merata dan berkesinambungan diseluruh
pelosok tanah air. Pertimbangan inilah yang mendasari lahirnya konsep puskesmas
reformasi.
I. ARAH KEBIJAKAN RPJMN
THUN 2010-2014
Arah kebijakan
pembangunan perkotaan adalah ; mengembangkan kota sebagai suatu kesatuan
kawasan/wilayah, yaitu kota sebagai pendorong pertumbuhan nasional dan regional
(engine of growth) serta kota sebagai tempat tinggal yang berorientasi pada
kebutuhan penduduk kota (people centered)
II. KONSEP KOTA
1. Menurut Prof. Drs.
R. Bintarto
Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialisti
2. Menurut BPS
Kota adalah suatu
sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata
sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik
3. Menurut Wikipedia
Kota merupakan
kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang
mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung
kehidupan warganya secara mandiri.
Pengertian
"kota" sebagaimana yang diterapkan
di Indonesia mencakup pengertian "town" dan
"city" dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat
pula kapitonim "Kota" yang merupakan satuan administrasi
negara di bawah provinsi. Artikel ini membahas "kota" dalam
pengertian umum. Kota dibedakan secara kontras
dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan
penduduk, kepentingan, atau status hukum. Desa atau kampung
didominasi oleh lahan terbuka bukan pemukiman.
III. KAWASAN PERKOTAAN
1).Kawasan
perkotaan (urban)
Adalah wilayah yang
mempunyai kegiatan utama bukanpertanian dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatanekonomi. Kawasan perkotaan yang besar dengan jumlah penduduk di
atas satu juta orang dan berdekatan dengan kota satelit disebut
sebagai metropolitan.
2).Dalam UU Penataan
ruang No.26 tahun 2007,
kawasan perkotaan
adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
3). Undang-Undang
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
adalah : Wilayah
yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan,pelayanan sosial dan kegiatan
otonom
IV. KLASIFIKASI KOTA
KLASIFIKASI KOTA
(Berdasarkan Jumlah Penduduk)
1.Kota Kecil
: 20.000-50.000
2.Kota Sedang:50.000-100.000
3.Kota Besar :
100.000-1.000.000
4.Metropolitan
:1.000.000-5.000.000
5.Megapolitan : >
5.000.000
Sumber : Per Mendagri
RI No 4 tahun 1980
V. STANDAR PELAYANAN
PERKOTAAN
VI. STRATEGI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI PERKOTAAN
1). Mengembangkan
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di Perkotaan (Puskesmas,
Praktek pribadi, Klinik swasta, RS, Balkesmas, Laboratoriumklinik,
BTKL, KKP)
Ø Mengembangkan
sarana dan prasarana serta sumber daya
Ø Mengembangkan
sistem pencatatan danpelaporan serta mekanisme rujukan
Ø Mengembangkan
networking (jejaring) pelayanan kesehatan.
Ø Mengembangkan
kemitraan dengan dunia usaha,LS/LP terkait dll
2). Mengembangkan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Perkotaan
Ø Mengembangkan
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan di Puskesmas
Perkotaan
Ø Mengembangkan
tata cara pelayanan dipuskesmas perkotaan
Ø Mengembangkan
model pelayanan puskesmas di perkotaan
dengan tatanan kawasan tertentu
Ø Mengembangkan
kebutuhan ketenagaan dan sarana-prasarana di Puskesmas perkotaan sesuai dengan penyelenggaraan pelayanan
3). Mengembangkan sertifikasi sarana pelayanan kesehatandi perkotaan yang bermutu, merata dan berkeadilan : Quality Assurance, SPMKK, Survei kepuasan pelanggan, AMDAL, dll
4). Mengembangkan model pembiayaan pelayanan kesehatan di perkotaan ; Asuransi Kesehatan, CSR, Donasi masyarakat, dll
5). Mengembangkan model pemberdayaan masyarakat dan keluarga di
perkotaan: RW / Kelurahan Siaga, Pos UKK, Safe Community, PSC (Public
Service Centre),dll
6). Upaya Kesehatan Perkotaan ; Pendekatan pelayanan kesehatan kpd
masy diwilayah perkotaan. yg disesuaikan dgn karakteristik & kebutuhan
masing-masing lapisan masyarakat
7). Pelayanan
Kesehatan Perkotaan ; Pelayanan kesehatan yg terdiri dr UKP &UKM yg
terintegrasi antara pelayanan dasar
& pelayanan rujukan, baik yg dilakukan oleh pemerintah atau
swasta di wilayah perkotaan
8) Konsep dasar
Puskesmas Di Perkotaan; Konsep
dasar tidak berbeda dgn Puskesmas pada umumnya Hal berbeda karena : Masalah
kesehatan yg lebih kompleks Kebutuhan cara dan jenis
pelayanan yang meningkat sesuai dengan karakteristik
masyarakat
DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas yang
mengembangkan Upaya Kesehatan Perkotaan :
Puskesmas di Perkotaan
yang menyelenggarakan kegiatan penanganan masalah kesehatan spesifik perkotaan
dengan target waktu tertentu.
Yang dimaksud Puskesmas
di Perkotaan adalah :Puskesmas yang berada di Ibukota
Provinsi,Ibukota Kabupaten dan Kota otonom serta kawasan perkotaan yang mempunyai jumlah penduduk
100.000 s.d 500.000 jiwa (Kawasan Kota sedang)
Yang dimaksud penanganan masalah spesifik
perkotaan adalah :
- Pengembangan / modifikasi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan seperti :Program pembinaan kesehatan anak jalanan,Klinik VCT , Poliklinik sanitasi atau polikliniksehat, program PTM dsb
- Pengembangan / modifikasi tata cara pelayanan : Seperti : Puskesmas UGD 24 jam,Puskesmas online dsb
KONSEP PUSKESMAS
PERKOTAAN:
- Pengembangan Fungsi Puskesmas
- Pengembangan Upaya Kesehatan
- Pengembangan Sarana, Prasarana dan Sumber Daya Manusia
PUSKESMAS
INDIKATOR :
- Adanya penanganan masalah spesifik perkotaan
- Jumlah tenaga puskesmas yang telah mendapat pelatihan
MANAJEMEN KESEHATAN
PERKOTAAN
DINAS KESEHATAN KAB/ KOTA
1.
Rekapitulasi jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan upaya kesehatan daerah
2.
Rekapitulasi jumlah tenaga yang
mendapatkan pelatihan manajemen kesehatan perkotaan
DEFINISI OPERASIONAL
Kabupaten /kota yang mengembangkan Upaya
Kesehatan Perkotaan yaitu Kab/Kota yang di wilayahnya minimal ada 2 puskesmas
yangmengembangkan Upaya Kesehatan Perkotaan
Juga melakukan minimal 2 kegiatan seperti :
Sosialisasi dan
Advokasi Program Kesehatan Perkotaantingkat Kab/Kota
Perencanaan dan
Evaluasi Program Kesehatan Perkotaantingkat Kab/ Kota
Bimbingan Teknis
Penyelenggaraan Upaya KesehatanPerkotaan
Forum Komunikasi LP/LS
dalam Penyelenggaraan KesehatanPerkotaan tingkat Kab/ Kota
Menyediakan anggaran
untuk melaksanakan upaya kesehatanperkotaan
PILOT
PROJECT PUSKESMAS PERKOTAAN
TUJUAN UMUM
Terbentuknya suatu sistem manajemen
puskesmas perkotaan yg dianggap optimal dan realistis untuk suatu periode
tertentu, agar dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan karakteristik dan
permasalahan kesehatan di wilayahnya.