tempatku tugas

tempatku tugas
Puskesmas Curug kota serang

Selasa, 26 Juli 2011

EHRA : "ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSEMENT TAHUN 2011


Hari ini ada perbendaharaan baru yang harus aku mengerti, yaitu tentang EHRA (ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSEMENT) yang artinya Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan Tahun 2011.
Satu hal yang patut aku syukuri dalam hidupku adalah aku dapat terpapar dengan hal-hal baru di bidang keilmuan terutama dibidang kesehatan dimana suatu ruang lingkup tempat aku bertugas. Namun tanpa keingin-tahuan yang besar dari dalam hati, rasanya berat untuk mengikuti perkembangan zaman yang terus bergerak tanpa henti.
Seperti media blogger ini misalnya, media sederhana yang mampu   mewujudkan keinginan kecil dari improvisasi diriku.

I. Lebih jauh tentang EHRA 

EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah studi yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku – perilaku yang memiliki risiko pada kesehatan warga. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup sumber air minum, layanan pembuangan sampah, jamban, dan saluran pembuangan air limbah. Untuk perilaku yang dipelajari adalah yang terkait dengan higinitas dan sanitasi, antara lain cuci tangan pakai sabun, buang air besar, pembuangan kotoran anak, dan pemilahan sampah.

Tujuan dan manfaat EHRA antara lain:
  1. Tujuan EHRA Mendapatkan gambaran fasilitas sanitasi dan perilaku yang berisiko terhadap kesehatan tingkat kota berdasarkan data primer, memberikan advokasi terhadap masyarakat  akan pentingnya layanan sanitasi, serta memberikan dasar informasi yang valid dalam penilaian resiko kesehatan lingkungan.
  2. Manfaat Hasil survai EHRA digunakan sebagai salah satu bahan penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota & Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SKK)

Studi EHRA dipandang perlu dilakukan oleh kota Serang karena:
  1. Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi yang akurat.
  2. Data terkait dengan sanitasi terbatas dimana data umumnya tidak bisa dipecah sampai tingkat kelurahan/ desa dan data tidak terpusat melainkan berada diberbagai kantor yang berbeda.
  3. EHRA adalah studi yang menghasilkan data yang representatif ditingkat kabupaten/ kota dan kecamatan dan dapat dijadikan panduan dasar ditingkat kelurahan /desa.
  4. EHRA menggabungkan informasi yang selama ini menjadi indikator sektor-sektor pemerintah secara eksklusif.
  5. EHRA secara langsung memberi "aminisi" bagi stakeholders dan warga di tingkat desa /kelurahan untuk melakukan kegiatan advokasi secara horizontal ke sesama warga atau stakeholders desa/kelurahan.
Studi EHRA berfokus pada fasilitas sanitasi dan prilaku masyarakat, seperti :
  1. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup :Sumber air minum, Layanan pembuangan sampah, Jamban, Saluran pembuangan air limbah.  
  2. Perilaku yang dipelajari adalah yang terkait dengan hygienitas dan sanitasi yang mengacu pada STBM : BAB,Cuci tangan pakai sabun, Pengelolaan air minum rumah tangga, Pengelolaan sampah dengan 3R, Pengelolaan air limbah rumah tangga (drainase lingkungan)
II. METODE STUDI EHRA

Kegiatan studi EHRA memerlukan keterlibatan berbagai pihak dan tidak hanya bisa di laksanakan oleh POKJA Kota Serang semata. Agar efektif , POKJA sanitasi Kota Serang diharapkan bisa mengorganisir pelaksanaan secara menyeluruh. Adapun susunan TIM EHRA  sebagai berikut :
  1. Penanggung jawab          : POKJA Kota Serang
  2. Koordinator Survey     : POKJA Dinas Kesehatan Kota Serang
  3. Anggota : BAPPEDA,Bappermas,KLH,DKP,Infokom,dll
  4. Koordinator wilayah/kecamatan : Kepala Puskesmas
  5. Supervisor  : tenaga Sanitarian Puskesmas
  6. Tim Entry Data : Bagian pengelolaan data, Bappeda, BPS
  7. Tim analisis data : POKJA Kota Serang
  8. Enumerator : Kader Aktif desa/ kelurahan ( PKK,Posyandu, KB, dll) 
Pada EHRA 2011 di Kota Serang, yang menjadi unit sampling utama (primary sampling) adalah RT (Rukun Tetangga) dan dipilih secara proporsional dan random berdasarkan total RT di semua RW dalam setiap desa/kelurahan yang telah dipilih menjadi area survey. Jumlah sampel RT per jumlah sampel perdesa/kelurahan adalah 40 responden. Yang menjadi responden dalam EHRA tahun 2011 di Kota Serang adalah Bapak (Kepala Keluarga), atau ibu rumah tangga, atau anak yang sudah menikah dan berumur antara 18 s/d 60 tahun.